Sejak lama, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Para perempuan turut berperan besar pada segmen ekonomi ini sebagai pengusaha. Setidaknya terdapat 62% pengusaha perempuan di sektor UMKM.
Namun, UMKM menghadapi banyak tantangan yang menghambat akses mereka terhadap modal, seperti: ketiadaan kantor cabang bank karena akses lokasi yang sulit, pengalaman buruk dengan institusi jasa keuangan, serta produk keuangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Karena minimnya akses terhadap produk bank/jasa keuangan terpercaya, UMKM memilih untuk memakai jasa keuangan dari lembaga keuangan non-formal dengan suku bunga tinggi.
Untuk menjembatani masalah inklusi keuangan bagi UMKM, pada tahun 2021, Bank BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM mengintegrasikan data dari 37 juta peminjam & 165 juta akun simpanan mikro untuk memperluas spektrum UMKM yang bisa mengakses produk keuangan, yang disebut dengan Holding Ultra Mikro (UMi).
Melalui kehadiran Holding UMi, lebih dari 10 juta unbanked society & pengusaha perempuan telah membuka rekening (September 2021 - September 2023). Selain itu, terdapat 1.016 outlet SenyuM (Sentra Layanan Ultra Mikro) yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai tempat pelayanan jasa keuangan satu atap dari BRI, PNM, dan Pegadaian.
Sebagai dampak dari kehadiran Holding UMi, sudah 1 juta nasabah ultramikro bertransisi menuju segmen mikro. Angka ini diharapkan semakin meningkat seiring semakin banyaknya UMKM yang memanfaatkan layanan dari Holding UMi.
Para inovator, bagaimana pendapatmu tentang Holding UMi dan inovasi apa yang masih bisa digali untuk mendukung sektor UMKM? Silakan isi di kolom komentar.
-------------------------------------------------------------------- Ulasan selengkapnya dapat dibaca di Harvard Business Review dengan judul "How Ultra Micro Holding Connects Finance to Millions in Indonesia"
Sumber: https://hbr.org/sponsored/2023/12/how-ultra-micro-holding-connects-finance-to-millions-in-indonesia
Maju terus EMBRIO untuk memberi makna BRI!